Cari Blog Ini

Jumat, 23 Maret 2012

DONOR DARAH PERTAMA

lama tak posting, maaf teman, adminnya lagi sibuk ujian.
tapi kegiatan kita tetap jalan. mulai dari rafeling, climbing, caving, dan kegiatan lain.
oh ya, belum lama (uda lama sih, sekitar bulan september) ini kita juga ngadain donor darah massal. hanya saja meski sudah ada iklannya di jalan dan jejaring sosial, tetap saja yang donor cuma 10 orang. tapi  ini kami anggap awal yang baik bagi kami.
bagi kami yang masih bisa dikatakan sebagai pemula, kami bersyukur bisa mengadakan kegiatan tersebut.
dan itu adalah pengalaman pertamaku (febri cumpleng) mendonorkan darah. rasa takut memang ada. tapi masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan darah itu.
awalnya kami berfikir kalau peserta donor tidak akan ada. tapi ternyata guru dan teman2ku ikut berpartisipasi. melalui serangkaian tes kesehatan, ternyata yang lolos cuma 10 orang.
gak banyak yang bisa kuceritakan di sini.
hanya saja kuharap, kegiatan sosial kita semakin banyak dan bermanfaat bagi banyak orang. tidak hanya menjadi pecinta alam yang hanya bisa seneng2, tapi juga bisa membuktikan bahwa kita adalah pecinta alam yang peduli terhadap sesama dan alam sekitar.
see u next time...

Jumat, 29 Juli 2011

PENDAKIAN LAWU 2-3 JULI 2011 by Febri Cumpleng (laporan)



Ini kisahku di Pendakian Lawu bersama teman-teman PLASSENTA, SASPALA,  KANSAS dan MDP 2-3 Juli 2011 lalu. Senang, sedih, capek, haru, jengkel, semua rasa jadi satu. Rasa itu yang kurasakan di Lawu.
Setelah banyak hal yang dilakukan, mulai dari mengurus proposal, surat izin, sampai perbekalan, akhirnya hari Sabtu, 2 Juli 2011, kami semua berangkat ke Lawu. Angkatanku, angkatan 2009 semuanya ikut, angkatan 2010 hanya ada Gluyur dan Mlengeh, sedangkan dari Saspala hanya ada Ilin. Sedangkan yang memback up kita ada Pak Sis, Pak Edy, Kang Mungan dari Kansas, ma Kang Amil dari MDP.
Rasanya seneng bisa ikut pendakian ke Lawu itu, pendakian pertamaku. Pada awalnya orang tua hampir aja nggak ngizinin aku ikut pendakian itu, alasannya sih mereka bilang fisikku belum memungkinkan untuk itu. Tapi karena keras kepalanya aku, akhirnya mereka ngalah dan aku boleh pergi. Seneng rasanya.
Pendakian itu lewat jalur Cemoro Kandangan, Karanganyar. Waktu aku denger dari Kang Amil kalau jalur ini jaraknya 12km dan banyak jurangnya, batinku langsung “wah”, tapi aku pengen sampe puncak dan itulah tantangan bagiku. Kira-kira pukul 20.30, kami mulai berangkat ke puncak. Awalnya sih jalan biasa, tapi lama kelamaan kami (para cewek) minta istirahat. Di perjalanan itu ada rasa sakit di kakiku, sampai akhirnya aku terfikir, apa aku bisa sampai puncak? Pertanyaan yang sungguh bikin mentalku down. Sekitar pukul 22.00 sampai pos 1. Istirahat sebentar, lalu kami lanjutin perjalanan ke pos 2. Di perjalanan itu aku denger motivasi dari Pak Sis. Intinya, perasaan sakit fisik itu bisa dikalahkan dengan kuatnya keinginan kita. Dan itu benar. Mulai dari itu, aku berusaha ngilangin perasaan itu. Kira-kira pukul 00.00 kami sampai di pos 2. Di pos 2 kami ngecamp. Rencananya sih cuma 30 menit, tapi jadi 2 jam. Setelah itu kami lanjutin perjalanan ke pos 3 yang jaraknya begitu jauh. Tapi di perjalanan kami melihat pemandangan yang sungguh luar biasa indahnya. Indah banget deh. Kami bisa melihat suasana kota Solo dari lereng Lawu pada malam hari. Berasa melihat bintang di permukaan bumi. Antara pos 2 ke pos 3 ada sebuah pos bayangan. Lama berjalan, Pak Sis memutuskan ngecamp di bawah pos 3, sedangkan kami semua tetap jalan ke pos 3. Kami sampai di pos 3 waktu subuh, terus ngecamp ishoma. Setelah Pak Sis datang, sekitar pukul 07.00, kami melanjutkan perjalanan ke pos 4 dan ke puncak, tapi Kang Mungan ma Jentit tetep di pos 3 karena sakit. Ada 3 puncak bayangan dari pos 3 ke puncak. Pas di puncak bayangan ke-3, Pak Sis bilang kalau kami sampai puncak, kami dapet KTA. Dan ternyata, kami sampai puncak Hargo Dumilah pukul 10.15. Di puncak kami ketemu Kang Rewo dan Kang Sukris yang nyusul lewat jalur Cemoro Sewu, Magetan.
Satu jam di puncak, kami turun ke pos 3. Ngecamp di pos 3 sampai pukul 13.00 lalu kami turun. Di tengah jalan, kakiku sakit lagi, aku tukeran tas sama Pak Edy. Akhirnya, aku, Pak Edy, Pak Sis, Kang Amil, Kang Mungan, dan Kang Rewo jadi kelompok yang terakhir sampe basecamp gara-gara aku tuh. Itu kisahku.
Kalau ditanya, apa yang kamu dapet? Jawabanku adalah pengalaman berharga. Capek memang, mahal memang, tapi aku dapet lebih. Yang pasti, aku semakin mengenal diriku, egoisku, keras kepalaku, kelemahanku, kekuatanku, dan lainnya. Aku semakin mengenal karakter teman-teman, yang kuat, yang egois, yang manja, yang gokil, dan lainnya. Aku semakin mengerti arti kekeluargaan. Nggak banyak yang bisa aku katakan tentang semua itu, semua nggak bisa dikatakan secara lisan maupun tertulis, hanya aku bisa merasakannya.
Kalau ditanya, siapa dan apa yang bikin kamu sampai puncak? Jawabanku adalah diriku sendiri dan semangat dari teman-teman. Awalnya aku nggak yakin bisa sampai puncak, tapi Pak Sis uda ngasih aku motivasi, lalu aku lihat perjuangan teman-teman, mereka berjuang menuju puncak. Kalau mereka bisa, kenapa aku tidak. Itu jawabanku untuk siapa. Dan jawabanku untuk apa adalah restu orang tua dan janjiku pada dua orang yang berarti bagiku. Aku janji, aku akan sampai puncak.
Pendakian itu bagiku seperti gambaran hidup. Berusaha untuk mencapai puncak gunung, pasti banyak rintangannya. Begitu pula perjalanan hidup untuk mencapai puncak kehidupan. Ntah apapun itu puncak kehidupan yang akan dicapai, tapi itu pasti memerlukan perjuangan yang nggak semudah membalik telapak tangan. Dan dalam pikiranku, aku akan terus berjuang untuk mencapai puncak itu suatu hari nanti. Sama seperti perjuanganku mencapai puncak gunung Lawu, kalau aku berusaha dan berjuang pasti aku akan bisa.
Pendakian itu seperti perjalanan hidup manusia. Dari lahir, sampai puncak kehidupan, lalu kembali lagi ke asal. Dan itu menunjukkan betapa agungnya sang Pencipta. Kalau kita di gunung sekecil itu, apa lagi kita di mata sang Pencipta.
Ntah bagaimana orang lain memlukiskan pendakian itu, tapi bagiku, aku seneng bisa mencapai puncak. Aku seneng bisa menepati janjiku, aku seneng bisa merasakan kebersamaan dan kekeluargaan di gunung bersama teman-teman pecinta alam.
Pengalaman itu kuharap tidak sebatas sampai Lawu saja, aku berharap ada pengalaman-pengalaman lain yang bisa lebih menempa mental dan pribadiku menjadi lebih baik lagi. Tidak hanya pengalaman sebagai Pecinta Alam, tapi juga sebagai bagian dari masyarakat luas.
Yang pasti, alam adalah sebuah karya seni paling indah dari sang Pencipta. Dan tugas kita, manusia sebagai khalifah di bumi untuk menjaganya.

Jumat, 10 Juni 2011

Tuhan-lah Penakhluk Alam

terkadang tanpa sadar banyak orang mengatakan bahwa mereka adalah pecinta alam. suka melakukan pendakian, penjelajahan, dan sebagainya. hingga tanpa sadar mereka mengatakan bahwa mereka bisa MENAHKLUKKAN ALAM. padahal hal itu salah besar. alam tidak dapat ditakhlukan karena pada hakikatnya hanyalah TUHAN yang bisa menakhlukkannya. kita sebagai manusia hanya bisa mensiasatinya. itu pun sebenarnya sulit. sebagai contoh, peristiwa meletusnya merapi yang menyebabkan meninggalnya juru kunci kondang mbah maridjan. mereka yang mengikuti mbah maridjan menyepelekan keagungan alam. mereka percaya jika mereka akan terhindar dari bahaya jika mengikuti mbah maridjan.
kawan, sebagai pecinta alam harusnya kita sadar. kita nggak boleh sombong dengan mengatakan kita bisa menakhlukkan alam. kita harus selalu percaya hanya TUHAN yang bisa dan kita hanya bisa berusaha dan berserah diri pada-NYA.

Rabu, 04 Mei 2011

lirik lagu MAHAMERU by DEWA 19

Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut `Ranu Kumbolo`

Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa 

Kamis, 31 Maret 2011

logo kami


ini adalah logo pecinta alam yang kami pakai sebagai penanda organisasi Pecinta Alam SMA Sentolo. logo kami terdiri dari gambar mata angin, elang, lingkaran, dan warna merah, putih, biru.
arti dari tiap bagian logo kami sendiri adalah :
1. mata angin : menunjukkan bahwa kami memiliki arah tujuan yang jelas
2. elang : menunjukkan kami adalah pertualang yang tangguh
3. merah dan putih : warna dari bendera kebanggaan Indonesia yang memiliki arti pemberani dan suci
4. biru : melambangkan air yg merupakan sumber kehidupan dan memberikan kesejukan
5. lingkaran : menunjukkan hubungan yang tak kan pernah terputus
dan kami berharap, kami dapat menjadi apa yang menjadi arti dari logo kami.

Rabu, 23 Maret 2011

KODE ETIK PECINTA ALAM


Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia, sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa
Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air.
4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan Azas Pecinta Alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.

Disyahkan dalam :
Forum Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974

Selasa, 15 Maret 2011

SUSUR PANTAI

hari Senin 14 maret 2011 lalu, kami pergi untuk refreshing di Pantai Kuwaru di Srandakan, Bantul.
saat kami sedang asik main ombak dan bercanda, kami ketemu dengan beberapa anak-anak pecinta alam dari Klaten yang sedang ngadain kegiatan susur pantai.
di sini aku gag akan menceritakan tentang pengalaman kami ketemu ma anak-anak pecinta alam itu, tapi aku ingin memberikan penjelasan singkat tentang susur pantai.


Susur Pantai adalah salah satu kegiatan hikking yang tidak kalah menarik. Biasanya susur pantai dilakukan untuk meneliti seberapa parah abrasi yang terjadi di wilayah pantai, atau juga dilakukan untuk meneliti keadaan flora dan fauna yang terdapat di daerah pantai. Selain itu susur pantai juga dilakukan sebagai salah satu bentuk aplikasi long march / jalan jauh yang sudah dilakukan oleh komunitas Mapalhid.
Susur Pantai tidak kalah menantang dengan kegiatan out door lainnya seperti mountaineering. Yang membedakannya antara lain medannya; gunung / dataran tinggi, dan laut / pantai / dataran rendah; Tingkat kesulitan, sebenarnya sama-sama sulit akan tetapi dalam susur pantai lebih dibutuhkan kemampuan untuk berenang , selain itu dibutuhkan pengetahuan tentang kelautan seperti besar / kecilnya laju angin, arah angin, waktu (berkaitan dengan saat pasang naik dan pasang surut), dan P3K.